Program live in dan bakti sosial membawa siswa untuk bersentuhan langsung dengan kehidupan nyata, terutama bersama mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir — sebagai perwujudan nyata kasih.
kegiatan Live In yang penuh makna, Suster Kepala Sekolah, para Bapak/Ibu Guru pendamping, serta seluruh siswa-siswi kembali berkumpul dan bertemu dengan RD Marianus G. A. Kedang, Pastor Paroki St. Joseph, Jl. Bali Pematangsiantar. Dalam suasana hangat dan penuh syukur, mereka menyampaikan terima kasih atas dukungan dan doa yang telah mengiringi seluruh proses Live In. Momen ini menjadi penanda indah bahwa setiap langkah perjalanan mereka dipenuhi berkat dan kebersamaan dalam iman.
Sebagai tanda berakhirnya kegiatan Live In, Suster Kepala Sekolah, Sr. Aniceta Parhusip, KYM, secara langsung menjemput para siswa-siswi peserta dengan penuh sukacita. Sebagai bentuk penghargaan dan ungkapan terima kasih atas sambutan hangat dan kebersamaan selama kegiatan, Suster juga menyerahkan bingkisan sederhana kepada Ketua Dewan Stasi. Sebuah momen penuh kehangatan yang menutup rangkaian Live In dengan indah dan bermakna.
Dalam kegiatan Live In, para siswa-siswi Kelas Unggulan XI Vinsensius 1 dan 7 tak hanya membantu warga dalam aktivitas sehari-hari seperti bertani dan pekerjaan rumah, tetapi juga diajak untuk berkolaborasi dan membangun iman. Momen kebersamaan terasa begitu kuat saat mereka mengikuti ibadat Minggu bersama umat di Gereja Katolik di stasi masing-masing. Sebuah pengalaman yang memperdalam spiritualitas, menumbuhkan kepedulian, dan mempererat ikatan dengan sesama dalam kesederhanaan hidup.
Selama kegiatan Live In, para siswa-siswi Kelas Unggulan XI Vinsensius 1 dan 7 tak hanya membantu warga di ladang dan rumah, tetapi juga diajak membangun rasa kebersamaan yang hangat. Mereka berkolaborasi dalam berbagai aktivitas, mulai dari mengikuti partangiangan di rumah warga hingga berkumpul bersama di malam hari, berbagi cerita dan tawa. Suasana sederhana namun penuh makna ini menjadi ruang tumbuh bagi nilai solidaritas, kepedulian, dan persaudaraan yang tulus.
Selama kegiatan Live In, para siswa-siswi Kelas Unggulan XI Vinsensius 1 dan 7 benar-benar menyatu dengan kehidupan masyarakat. Mereka ikut turun langsung membantu warga di ladang, merasakan kerasnya perjuangan sebagai petani. Tak hanya itu, ada pula kelompok yang dengan sukacita ikut ambil bagian dalam proses pembangunan gereja di stasi mereka. Sebuah pengalaman berharga yang menanamkan nilai kerja keras, kepedulian, dan pelayanan nyata di tengah masyarakat.
Dalam kegiatan Live In, para siswa-siswi Kelas Unggulan XI Vinsensius 1 dan 7 tak ragu untuk turun langsung ke sawah dan ladang, membantu warga yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Mereka belajar mencangkul, menanam, hingga memanen hasil bumi—merasakan sendiri keringat dan perjuangan di balik setiap butir nasi. Pengalaman ini menjadi pelajaran hidup yang tak tergantikan tentang kerja keras, kesederhanaan, dan rasa syukur.
Satu per satu kelompok Live In Kelas Unggulan XI Vinsensius 1 dan 7 tiba di stasi tujuan mereka dengan wajah penuh antusias. Salah satu kelompok disambut hangat oleh umat di Gereja Katolik Santo Fransiskus, Stasi Sawah Dua. Kehadiran mereka membawa semangat baru, siap belajar dan hidup bersama masyarakat, menyelami nilai-nilai kesederhanaan, pelayanan, dan kebersamaan. Selamat datang di ladang pengalaman nyata!
Persiapan keberangkatan Live In Kelas Unggulan XI Vinsensius 1 dan 7 tengah berlangsung dengan penuh semangat. Segala kebutuhan teknis dan spiritual dipersiapkan secara langsung oleh Kepala Sekolah, Sr. Aniceta Parhusip, KYM, demi memastikan kegiatan ini berjalan lancar dan memberi pengalaman berharga bagi seluruh peserta. Sebuah langkah awal menuju pembelajaran nyata di tengah masyarakat.